Selasa, 13 Desember 2011

STACK DAN QUEUE DGN LINKED LIST

  1. STACK DAN QUEUE DENGAN LINKED LIST
Pengertian Linked list :
  • sekumpulan elemen bertipe sama, yang mempunyai keterurutan tertentu, yang setiap elemennya terdiri dari dua bagian
  • struktur berupa rangkaian elemen saling berkait dimana setiap elemen dihubungkan elemen lain melalui pointer. Pointer adalah alamat elemen. Penggunaan pointer untuk mengacu elemen berakibat elemen-elemen bersebelahan secara logik walau tidak bersebelahan secara fisik di memori.
Bentuk Umum :
Infotype: sebuah tipe terdefinisi yang menyimpan informasi sebuah elemen list
Next: address dari elemen berikutnya (suksesor)
Jika L adalah list, dan P adalah address, maka alamat elemen pertama list L dapat diacu dengan notasi :
Sebelum digunakan harus dideklarasikan terlebih dahulu :
Elemen yang diacu oleh P dapat dikonsultasi informasinya dengan notasi :
Beberapa Definisi :
  1. List l adalah list kosong, jika First(L) = Nil
  2. Elemen terakhir dikenali, dengan salah satu cara adalah karena
Next(Last) = Nil
Nil adalah pengganti Null, perubahan ini dituliskan dengan #define Nil Null

Single Linked List
Pada gambar di atas tampak bahwa sebuah data terletak pada sebuah lokasi memori area. Tempat yang disediakan pada satu area memori tertentu untuk menyimpan data dikenal dengan sebutan node atau simpul. Setiap node memiliki pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya sehingga terbentuk satu untaian, dengan demikian hanya diperlukan sebuah variabel pointer. Susunan berupa untaian semacam ini disebut Single Linked List (NULL memilik nilai khusus yang artinya tidak menunjuk ke mana-mana. Biasanya Linked List pada titik akhirnya akan menunjuk ke NULL).
Pembuatan Single Linked List dapat menggunakan 2 metode:
  • LIFO (Last In First Out), aplikasinya : Stack (Tumpukan)
  • FIFO (First In First Out), aplikasinya : Queue (Antrean)
Double Linked List
Salah satu kelemahan single linked list adalah pointer (penunjuk) hanya dapat bergerak satu arah saja, maju/mundur, atau kanan/kiri sehingga pencarian data pada single linked list hanya dapat bergerak dalam satu arah saja. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dapat menggunakan metode double linked list. Linked list ini dikenal dengan nama Linked list berpointer Ganda atau Double Linked List.

Circular Double Linked List
Merupakan double linked list yang simpul terakhirnya menunjuk ke simpul terakhirnya menunjuk ke simpul awalnya menunjuk ke simpul akhir sehingga membentuk suatu lingkaran.
Operasi-Operasi yang ada pada Linked List
  • Insert
Istilah Insert berarti menambahkan sebuah simpul baru ke dalam suatu linked list.
  • IsEmpty
Fungsi ini menentukan apakah linked list kosong atau tidak.
  • Find First
Fungsi ini mencari elemen pertama dari linked list
  • Find Next
Fungsi ini mencari elemen sesudah elemen yang ditunjuk now
  • Retrieve
Fungsi ini mengambil elemen yang ditunjuk oleh now. Elemen tersebut lalu dikembalikan oleh fungsi.
  • Update
Fungsi ini mengubah elemen yang ditunjuk oleh now dengan isi dari sesuatu
  • Delete Now
Fungsi ini menghapus elemen yang ditunjuk oleh now. Jika yang dihapus adalah elemen pertama dari linked list (head), head akan berpindah ke elemen berikut.
  • Delete Head
Fungsi ini menghapus elemen yang ditunjuk head. Head berpindah ke elemen sesudahnya.
  • Clear
Fungsi ini menghapus linked list yang sudah ada. Fungsi ini wajib dilakukan bila anda ingin mengakhiri program yang menggunakan linked list. Jika anda melakukannya, data-data yang dialokasikan ke memori pada program sebelumnya akan tetap tertinggal di dalam memori.

A. STACK DENGAN SINGLE LINKED LIST
Selain implementasi stack dengan array seperti telah dijelaskan sebelumnya, stack daat diimplementasikan dengan single linked list. Keunggulannya dibandingkan array adalah penggunaan alokasi memori yang dinamis sehingga menghindari pemborosan memori.
Misalnya pada stack dengan array disediakan tempat untuk stack berisi 150 elemen, sementara ketika dipakai oleh user stack hanya diisi 50 elemen, maka telah terjadi pemborosan memori untuk sisa 100 elemen, yang tak terpakai. Dengan penggunaan linked list maka tempat yang disediakan akan sesuai dengan banyaknya elemen yang mengisi stack.
Dalam stack dengan linked list tidak ada istilah full, sebab biasanya program tidak menentukan jumlah elemen stack yang mungkin ada (kecuali jika sudah dibatasi oleh pembuatnya). Namun demikian sebenarnya stack ini pun memiliki batas kapasitas, yakni dibatasi oleh jumlah memori yang tersedia.

Operasi-operasi untuk Stack dengan Linked List
  • IsEmpty
Fungsi memeriksa apakah stack yang adamasih kosong.
  • Push
Fungsi memasukkan elemen baru ke dalam stack. Push di sini mirip dengan insert dalam single linked list biasa.
  • Pop
Fungsi ini mengeluarkan elemen teratas dari stack.
  • Clear
Fungsi ini akan menghapus stack yang ada.

B. QUEUE DENGAN DOUBLE LINKED LIST
Selain menggunakan array, queue juga dapat dibuat dengan linked list. Metode linked list yang digunakan adalah double linked list.

Operasi-operasi Queue dengan Double Linked List
  • IsEmpty
Fungsi IsEmpty berguna untuk mengecek apakah queue masih kosong atau sudah berisi data. Hal ini dilakukan dengan mengecek apakah head masih menunjukkan pada Null atau tidak. Jika benar berarti queue masih kosong.
  • IsFull
Fungsi IsFull berguna untuk mengecek apakah queue sudah penuh atau masih bisa menampung data dengan cara mengecek apakah Jumlah Queue sudah sama dengan MAX_QUEUE atau belum. Jika benar maka queue sudah penuh.
  • EnQueue
Fungsi EnQueue berguna untuk memasukkan sebuah elemen ke dalam queue (head dan tail mula-mula meunjukkan ke NULL).
  • DeQueue
Procedure DeQueue berguna untuk mengambil sebuah elemen dari queue. Hal ini dilakukan dengan cara menghapus satu simpul yang terletak paling depan (head).
  1. STACK DAN QUEUE DENGAN ARRAY
    1. STACK DENGAN MENGGUNAKAN ARRAY
Pengertian Stack
  • Stack atau tumpukan adalah suatu stuktur data yang penting dalam pemrograman
  • Bersifat LIFO (Last In First Out)
  • Benda yang terakhir masuk ke dalam stack akan menjadi benda pertama yang dikeluarkan dari stack
  • Contohnya, karena kita menumpuk Compo di posisi terakhir, maka Compo akan menjadi elemen teratas dalam tumpukan. Sebaliknya, karena kita menumpuk Televisi pada saat pertama kali, maka elemen Televisi menjadi elemen terbawah dari tumpukan. Dan jika kita mengambil elemen dari tumpukan, maka secara otomatis akan terambil elemen teratas, yaitu Compo juga.
Operasi-operasi/fungsi Stack
  • Push : digunakan untuk menambah item pada stack pada tumpukan paling atas
  • Pop : digunakan untuk mengambil item pada stack pada tumpukan paling atas
  • Clear : digunakan untuk mengosongkan stack
  • IsEmpty : fungsi yang digunakan untuk mengecek apakah stack sudah kosong
  • IsFull : fungsi yang digunakan untuk mengecek apakah stack sudah penuh
Stack with Array of Struct
  • Definisikan Stack dengan menggunakan struct
  • Definisikan MAX_STACK untuk maksimum isi stack
  • Buatlah variabel array data sebagai implementasi stack secara nyata
  • Deklarasikan operasi-operasi/function di atas dan buat implemetasinya
Deklarasi MAX_STACK
#define MAX_STACK 10 //hati-hati mulai dari 0 jadi 0-9

Deklarasi STACK dengan struct dan array data
typedef struct STACK{
int top;
char data[10][10]; //misalkan : data adalah array of string
//berjumlah 10 data, masing-masing string
//menampung maksimal 10 karakter
};

Deklarasi/buat variabel dari struct
STACK tumpuk;
Inisialisasi Stack
  • Pada mulanya isi top dengan -1, karena array dalam C dimulai dari 0, yang berarti stack adalah KOSONG!
  • Top adalah suatu variabel penanda dalam STACK yang menunjukkan elemen teratas Stack sekarang. Top Of Stack akan selalu bergerak hingga mencapai MAX of STACK sehingga menyebabkan stack PENUH!
  • Ilustrasi stack pada saat inisialisasi:
Fungsi IsFull
  • Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh?
  • Dengan cara memeriksa top of stack, jika sudah sama dengan
MAX_STACK-1 maka full, jika belum (masih lebih kecil dari MAX_STACK-1) maka belum full
  • Ilustrasi:
Fungsi IsEmpty
  • Untuk memeriksa apakah stack masih kosong?
  • Dengan cara memeriksa top of stack, jika masih -1 maka berarti stack masih kosong!
  • Program:
Fungsi Push
  • Untuk memasukkan elemen ke stack, selalu menjadi elemen teratas stack
  • Tambah satu (increment) nilai top of stack terlebih dahulu setiap kali ada penambahan elemen stack, asalkan stack masih belum penuh, kemudian isikan nilai baru ke stack berdasarkan indeks top of stack setelah ditambah satu (diincrement)
  • Ilustrasinya:
Fungsi Pop
  • Untuk mengambil elemen teratas dari stack.
  • Ambil dahulu nilai elemen teratas stack dengan mengakses top of stack, tampilkan nilai yang akan diambil terlebih dahulu, baru didecrement nilai top of stack sehingga jumlah elemen stack berkurang
  • Ilustrasinya:
Programnya:
Fungsi Print
  • Untuk menampilkan semua elemen-elemen stack
  • Dengan cara looping semua nilai array secara terbalik, karena kita harusmengakses dari indeks array tertinggi terlebih dahulu baru ke indeks yang kecil!
Program:
    1. QUEUE DENGAN MENGGUNAKAN ARRAY
  • Queue = Antrian
  • Elemen yang pertama kali masuk ke antrian akan keluar pertama kalinya
  • DEQUEUE adalah mengeluarkan satu elemen dari suatu Antrian
  • Antrian dapat dibuat dengan menggunakan: Liniear Array dan Circular
Array
QUEUE DENGAN LINIEAR ARRAY
  • Terdapat satu buah pintu masuk di suatu ujung dan satu buah pintu keluar
di ujung satunya
  • Sehingga membutuhkan variabel Head dan Tail

DEKLARASI QUEUE
OPERASI-OPERASI PADA QUEUE

- Create()
o Untuk menciptakan dan menginisialisasi Queue
o Dengan cara membuat Head dan Tail = -1

- IsEmpty()
o Untuk memeriksa apakah Antrian sudah penuh atau belum
o Dengan cara memeriksa nilai Tail, jika Tail = -1 maka empty
o Kita tidak memeriksa Head, karena Head adalah tanda untuk kepala
antrian (elemen pertama dalam antrian) yang tidak akan berubahubah
o Pergerakan pada Antrian terjadi dengan penambahan elemen
Antrian kebelakang, yaitu menggunakan nilai Tail

- IsFull()
o Untuk mengecek apakah Antrian sudah penuh atau belum
o Dengan cara mengecek nilai Tail, jika Tail >= MAX-1 (karena MAX-1
adalah batas elemen array pada C) berarti sudah penuh

- Enqueue(data)
o Untuk menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan
elemen selalu ditambahkan di elemen paling belakang
o Penambahan elemen selalu menggerakan variabel Tail dengan cara
increment counter Tail

- Dequeue()
o Digunakan untuk menghapus elemen terdepan/pertama dari Antrian
o Dengan cara mengurangi counter Tail dan menggeser semua
elemen antrian kedepan.
o Penggeseran dilakukan dengan menggunakan looping

- Clear()
o Untuk menghapus elemen-elemen Antrian dengan cara membuat
Tail dan Head = -1
o Penghapusan elemen-elemen Antrian sebenarnya tidak menghapus
arraynya, namun hanya mengeset indeks pengaksesan-nya ke nilai
-1 sehingga elemen-elemen Antrian tidak lagi terbaca

- Tampil()
o Untuk menampilkan nilai-nilai elemen Antrian
o Menggunakan looping dari head s/d tail
PEMBAHASAN
Perbandingan Antara
Stack-Queue Dengan Linked List Vs Stack-Queue Dengan Array

  1. Stack Dengan Linked List VS Stack Dengan Array
Berikut ini adalah perbandingan algoritma pada operasi-operasi dasar dari Stack Dengan Linked List dan Stack Dengan Array, dengan menggunakan bahasa pemrograman Pascal

Stack Dengan Linked List
Stack Dengan Array
operasi : create()
procedure create;
begin
top := nil ;
end;
procedure create;
begin
top := 0;
end;
operasi : empty()
function empty : boolean;
begin
empty := false ;
if top = nil then empty := true ;
end;
function empty : boolean;
begin
empty := false ;
if top = 0 then empty := true ;
end;
operasi : full()
tidak ada istilah full pada stack.
program tidak menentukan jumlah elemen stack yang mungkin ada. kecuali dibatasi oleh pembuat program dan jumlah memory yang tersedia. tempat akan sesuai dengan banyaknya elemen yang mengisi stack.
function full : boolean;
begin
full := false ;
if top = max then full := true ;
end;
operasi : push()
procedure push (elemen : typedata) ;
var now:point ;
begin
now(now) ;
now^.isi := elemen ;
if empty then
now^.next := nil ;
else
now^.next := top ;
top := now ;
end;
procedure push (elemen : typedata) ;
begin
if not full then
begin
top := top + 1 ;
stack [top] := elemen ;
end;
end;
operasi : pop()
procedure pop (var elemen : typedata) ;
var now:point ;
begin
if not empty then
begin
elemen := now^.isi ;
now := top ;
top := top^.next ;
dispose(now) ;
end;
end;
procedure pop (elemen : typedata) ;
begin
if not empty then
begin
elemen := stack [top] ;
top := top – 1 ;
end;
end;
operasi : clear
procedure clear ;
var trash : typedata ;
begin
while not empty do pop(trash) ;
end;
procedure clear ;
begin
top := 0 ;
end;
PEMBAHASAN
Dari perbandingan diatas, dapat dilihat pada linked list tidak dikenal istilah full. Hal ini berkaitan dengan penggunaan alokasi memori pada linked list yang lebih dinamis jika dibandingkan dengan array, sehingga pemborosan memory dapat dihindari. Program tidak menentukan jumlah elemen stack yang mungkin ada. Kecuali dibatasi oleh pembuat program dan jumlah memory yang tersedia. Tempat akan sesuai dengan banyaknya elemen yang mengisi stack.
  1. Queue Dengan Linked List VS Queue Dengan Array
Implementasi queue menggunakan array
  • Implementasi sederhana
  • Ukuran memori harus ditentukan ketika sebuah objek queue dideklarasikan
  • Pemborosan tempat (memori) ketika menggunakan jumlah data yang lebih sedikit dari alokasi memori
  • Tidak dapat menambahkan data melebihi maksimal ukuran array yang telah dideklarasikan
Implementasi queue menggunakan linked list
  • Pengalokasian memori dinamis
  • Menggunaka 2 buah pionter, qFront dan qRear, untuk menandai posisi depan dan belakang dari queue
Perbandingan implementasi queue, array VS linked list (contoh 1)
  • Memory requirements
    • Array-based implementation
      • Diasumsikan ukuran queue 100 (string @80bytes)
      • Diasumsikan index membutuhkan 2 bytes
      • Total memory: (80 bytes x 101 slots) + (2 bytes x 2 indexes) = 8084 bytes
    • Linked-list-based implementation
      • Diasumsikan pointers membutuhkan 4 bytes
      • Total memory per node: 80 bytes + 4 bytes = 84 bytes
Gambar :
Perbandingan implementasi queue, array VS linked list (contoh 2)
  • Memory requirements
    • Array-based implementation
      • Diasumsikan ukuran queue 100 (string @2bytes)
      • Diasumsikan index membutuhkan 2 bytes
      • Total memory: (2 bytes x 101 slots) + (2 bytes x 2 indexes) = 206 bytes
    • Linked-list-based implementation
      • Diasumsikan pointers membutuhkan 4 bytes
      • Total memory per node: 2 bytes + 4 bytes = 6 bytes
Gambar :
KESIMPULAN
Perbandingan Antara Stack-Queue Dengan Linked List Vs Stack-Queue Dengan Array
  • Untuk stack dan queue yang berukuran besar, terutama jumlah maksimal data tidak diketahui, lebih baik menggunakan linked list.
  • Untuk perangkat yang memiliki memori terbatas, seperti small handheld devices, linked list memiliki performa yang lebih bagus.

Sabtu, 04 Juni 2011

Membuat Window XP menjadi ROUTER


Jika Anda memiliki 2 segmen jaringan, Anda dapat menggunakan Win2000 Pro / WinXP Pro sebagai router untuk kedua segmen tersebut.

Syarat:
1. Minimal memiliki 2 Kartu Jaringan (LAN-CARD / NIC).
2. Konfigurasi IP Address pada masing-masing kartu jaringan.
3. Konfigurasi IP tersebut sebagai Default Gateway.

Contoh:
- Segment A - 192.168.0.0/24
- Segment B - 192.168.1.0/24

(/24 maksudnya 255.255.255.0 - lihat informasi CIDR)

- NIC A - 192.168.0.1 < menjadi Default Gateway untuk Segmen A
- NIC B - 192.168.1.1 < menjadi Default Gateway untuk Segmen B

Selanjutnya konfigurasi IP Routing untuk kedua segmen.
Fitur ini tidak dapat dikonfigurasi melalui interface GUI baik di Win2000 maupun WinXP. Anda perlu mengedit REGISTRY.

Caranya:
1.Run > Regedit.
2.Buka:   HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters   
3.Ubah nilai "IPEnableRouter" menjadi 1
4.Tutup Regedit.
5.Restart PC.

Sabtu, 28 Mei 2011

Prosesor DLX

A. Pengertian Prosesor

Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali komputer yang didukung oleh komponen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor. Processor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan processor dalam mengolah data atau informasi. Merk processor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Bagian terpenting dari processor terbagi 3 yaitu :
1. Aritcmatics Logical Unit (ALU)
2. Control Unit (CU)
3. Memory Unit (MU)

B. Pengertian Processor DLX

Prosesor DLX adalah prosesor dengan tujuan umum (general purpose prosessor) yang dirancang oleh John Hennssy dan David Peterson (desainer utama dari MIPS dan RISC Berkeley, dua contoh Benchmark desain RISC) dalam bukunya “Computer Architecture A Quantitative Approach” pada tahun 1996. Prosesor DLX pada dasarnya adalah versi sederhana dari arsitektur MIPS dan sangat mirip dengan itu, dengan 32-bit sederhana load arsitektur. Arsitektur dan instruksinya tidak terlalu rumit tapi sudah mewakili komputer modern yang lengkap. Prosesor DLX adalah prosesor yang bertipe-RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang memiliki 32 buah register dengan masing-masing panjangnya 32 bit. Dua buah register mempunyai fungsi khusus, yaitu register 0 selalu bernilai nol. Register ini digunakan sebagai operand sumber jika memerlukan nilai nol. DLX juga memiliki program counter dengan panjang 32 bit.

C. Kegunaan Prosesor DLX

Prosesor DLX merupakan salah satu prosesor modern yang digunakan untuk pembelajaran di perguruan tinggi. Prosesor ini juga disebut prosesor Delux dan memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang suatu prosesor modern. Bagian penting yang dipelajari prosesor ini adalah jalur data, instruksi, dan bagian kendali.


D. Arsitektur Prosesor DLX

Prosesor DLX menggunakan arsitektur ambil-simapan (load-store) dengan lima tahap pipeline (seperti desain MIPS ) untuk meneyelesaikan suatu instruksi. Kelima tahap tersebut adalah: Instruction Fetch (IF), Instruction Decode (ID), Execute (EX), Memory Access (MEM), dan Write Back (WB). Manfaat dari rancangan ini adalah ketika proses fetch instruksi dari memori akan lebih mudah. Pengambilannya pun dilakukan dengan membaca 4-byte data dalam memory.

Tahapan pipeline

1. IF - Instruksi Fetch unit
Biasanya disebut sebagai "unit beban" dalam terminologi modern. Instruksi yang ditunjuk oleh PC diambil dari memori ke register instruksi CPU, dan PC bertambah untuk menunjuk ke instruksi berikutnya dalam memori.

2. ID - Instruksi Decode unit
Unit ini mendapat instruksi dari IF, dan ekstrak opcode dan operand dari instruksi. Instruksi yang diterjemahkan, dan pada paruh kedua dari tahap Operand ditransfer dari register file ke input ALU register. Ini juga mengambil nilai-nilai mendaftar jika diminta oleh operasi

3. EXE – Excute (Pelaksanaan) unit
Menjalankan instruksi, biasanya disebut sebagai ALU dalam terminologi modern.
Logika dan operasi aritmatika yang dijalankan pada operand yang berasal dari ID stage. Hasil dari operasi dapat menjadi nilai yang akan ditulis kembali dalam register file atau alamat dari data memori untuk diakses pada tahap berikutnya.

4. MEM - Memory unit akses
Unit yang MEM menjemput data dari memori utama, di bawah kontrol instruksi dari ID dan EX.
Data memori diakses (baik membaca atau menulis).

5. WB – Write Back unit
Biasanya disebut sebagai “load-store” dalam terminologi modern. Pada tahapan ini, disediakan saluran bagi DLX sehingga dapat menyimpan kembali register untuk tahap eksekusi (EX). Hal ini dapat mempercepat pelaksanaan operasi register ke register oleh ALU yang berada dalam tahap eksekusi.


Lima komponen utama prosesor DLX masing-masing memiliki fungsi yang berbeda yaitu :

1. PC (Program Counter) : register yang berfungsi menampung nilai yang digunakan untuk meniunjuk alamat instruksi yang akan dieksekusi. Register ini merupakan offset dari alamat dasar instruksi sekaligus data.

2. Memori : terdiri dari dua bagian yaitu memori untuk instruksi yang berisi kumpulan seluruh instruksi dan memori untuk data yang berfungsi untuk menyimpan data.

3. Register : kumpulan register 32 bit tempat menyimpan nilai semsntara.

4. ALU (Arithmatic and Logical Unit) : tempat dilakukannya operasi aritmatika dan logic.

5. Unit Kendali (Control Unit) : unit kendali terdiri dari dua bagian yaitu register instruksi (instruction register): register tempat menyimpan sementara instruksi, dan pengendali (controller): bagian yang menerjemahkan instruksi dan mengeluarkan set kendali pada seluruh register untuk menjalankan suatu instruksi.

Prosesor ini merupakan prosesor dengan sistem yang berorientasi pada 32-bit word. Maksudnya adalah CPU mengandung ALU 32-bit, 32 buah Register dengan panjang 32 bit dalam register file, tiga buah bus 32-bit, register khusus masing-masing 32-bit (PC, IR, MAR, MDR, IAR, TEMP) dan tiga buah register (A,B dan C).

E. Karakteristik Prosesor DLX

Secara umum prosesor DLX memiliki karakteristik yang dapat dibedakan dari prosesor lain :
1.Perangkat instruksi ambil/simpan (Load/Store) sederhana.
2.Memiliki teknik pipeline untuk meningkatkan kinerjanya.
3.Memiliki register file yang dapat digunakan untuk tujuan umum.
4.Skema penerjemahan instruksi yang sederhana.
5.Teknik kompilasi yang efisien.

Kelas instruksi dalam prosesor DLX antara lain :

1.Instruksi yang mengacu memori (Load/Store)
Setiap dari GPRS atau FPRs dapat dimuat dan disimpan kecuali bahwa pemuatan R0 tidak memiliki pengaruh.

2.Instruksi aritmatik dan logika (ALU )
Operasi adalah : Menambahkan, Mengurangkan, AND, OR, XOR, dan Shift. Bandingkan instruksi dua register (=,!=,<,>,=<,=>). Jika kondisi benar, menempatkan petunjuk ini 1 dalam register tujuan, kalau tidak, mereka menempatkan sebuah 0.

3.Instruksi lompat dan pencabangan (Jump dan Branch) 
Kondisi cabang ditetapkan oleh instruksi, yang dapat menguji sumber mendaftar nol atau nol. Operasi Floating-Point : Menambahkan, Mengurangkan, Multiply dan Membagi.
Salah satu ciri arsitektur RISC adalah memiliki panjang instruksi yang sama. DLX memiliki panjang instruksi 32 bit dengan 5 tahapan pipeline yaitu : IF, ID, EX, MEM dan WB.

F. Format Instruksi 

Ada tiga format instruksi di DLX : Tipe-R, Tipe-I, dan Tipe-J. Semua format instruksi dibedakan oleh kode operasi (operation code-opcode), namun informasi lain dalam instruksi bervariasi menurut format.

1.Tipe-R (register)
Instruksi menetapkan tiga register pada instruksi, dua register sumber dan satu register tujuan terdapat dalam 32-bit word.
Bagian-bagian instruksi tipe-R :
•Kode opersai : 6 bit dari bit 0 – 5
•Register sumber 1 (rs1) : 5 bit dari bit 6 – 10
•Register sumber 2 (rs 2) : 5 bit dari bit 11 – 15
•Fungsi : 11 bit dari 21 - 31

2.Tipe-I (Immediate)
Instruksi membutuhkan dua register dalam sebuah intruksi yaitu satu register sumber, satu register tujuan, dan 16-bit.
Bagian-bagian instruksi tipe-I :
•Kode operasi : 6 bit dari 0 – 5
•Register sumber (rs) : 5 bit dari bit 6 – 10
•Register tujuan (rd) : 5 bit dari bit 11 - 15
•Nilai : 16 bit dari bit 16 - 31

3.Tipe-J (jump)
Instruksi hanya terdiri dari :
Kode operasi (opcode) : 6 bit dari 0 – 5
Alamat (operand) : 26 bit dari 6 – 31, yang digunakan untuk menghitung alamat tujuan.